Headlines News :
Home » » Merapi Kehilangan 15, 3 Hektar Lahan

Merapi Kehilangan 15, 3 Hektar Lahan

Written By Unknown on Thursday, August 27, 2015 | 9:59 AM

Merapi Kehilangan 15, 3 Hektar Lahan

Merapi Kehilangan 15, 3 Hektar Lahan



Merapi Kehilangan 15, 3 Hektar Lahan,Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) telah mengalami kebakaran sebanyak delapan kali dalam rentang waktu bulan Juli - Agustus 2015. Belasan hektar lahan yang ditumbuhi beragam vegetasi ludes akibat peristiwa itu.

Kepala Balai TNGM, Edy Sutiarto, mengungkapkan bahwa TNGM telah kehilangan sedikitnya 15,3 hektar lahan yang hangus terbakar. Sebagian besar lahan itu ditumbuhi beragam vegetasi antara lain pohon pinus, jambu klutuk, gayam, tumbuhan perdu dan jenis lainya.

"Secara keseluruhan, kebakaran yang terjadi delapan kali menghanguskan sekitar 15,3 hektar kawasan hutan TNGM. Terakhir kebakaran terjadi pada Rabu (26/8/2015) kemarin menghanguskan 6,6 hektar lahan di wilayah Blok Gentong Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang," papar Edy, Kamis (27/8/2015).

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu, namun kuat dugaan karena ulah manusia dan diperparah dengan kondisi alam hutan TNGM yang kering pada musim kemarau ini. Dugaan itu dilihat dari kejadian kebakaran yang berulang-ulang dan menyebar.

Merapi Kehilangan 15, 3 Hektar Lahan“Kalau alam bisa saja terjadi, tetapi kecil kemungkinannya. Kami masih akan melakukan investigasi terkait hal ini,” ujarnya.

Edy mengatakan, jika memang terbukti ada faktor kesengajaan, pihaknya tidak segan-segan membawa kasus ini ke ranah hukum. Sesuai Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku pembakaran hutan bisa terkena sanksi kurungan penjara 5 tahun. Bahkan pelaku juga bisa terkena denda Rp 500 juta.

Hukuman berat layak dijatuhkan kepada oknum yang terbukti sengaja melakukan pembakaran hutan. Sebab, ujar Edy, kebakaran secara langsung akan memberikan dampak pada perubahan stabilitas ekosistem di hutan Merapi dan mengganggu kehidupan flora dan fauna yang ada.

“Kebakaran juga berimbas pada keringnya sumber mata air bagi kehidupan warga sekitar,“ kata Edy.

Untuk antisipasi kejadian kebakaran hutan, pihaknya telah melaukan koordinasi dengan berbagai pihak, melakukan sosialisasi, apel siaga pengendalian kebakaran hutan, penyuluhan kepada stakeholder, masyarakat, relawan dan sebagainya.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Betpull | SUKODOK | ZONATABU323
Copyright © 2011. KodokNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger